Thursday 12 March 2015

KERAJAAN-KERAJAAN DI BARRU

Sebelum menjadi daerah Tingkat II pada tahun 1960, Barru terdiri dari beberapa Kerajaan-Kerajaan kecil. Adapun kerajaan yang dikenal yaitu, Kerajaan Beru (Barru), Kerajaan Tanete, Kerajaan Soppeng Riaja, dan Kerajaan Mallusetasi.
a.   Kerajaan Beru (Barru)
Kerajaan Beru Pertama kali dirintis oleh Puang Ri Bulu Puang Ri Campa, sampai datangnya seorang dari keturunan Manurungnge Rijanga-Janga dan menjadi raja pertama yang bergelar Karaeng Peluwa Dg. Patanra Wanna yang berasal dari Bone. (Tim Penyusun Barru, 1996 : 2). Kemudin setelah raja Beru ke XXVI Andi Sadapoto, kemudian digantikan oleh Andi Saribanong sebagai Raja Beru terakhir.

b.   Kerajaan Tanete
Kerajaan Tanete berdiri sekitar pertengahan Abad ke XVI dengan Raja pertama Datu Gollae yang merupakan kemanakan dari Raja Gowa ke X. “Sampai pada Daeng Sinjai, Raja ke tujuh, nama Kerajaan Tanete masih Kerajaan Angangnionjo” (Mattalatta, 2003 : 24). Nanti pada Raja selanjutnya yaitu To Maburu Limanna, Kerajaan Angangnionjo berubah nama menjadi Kerajaan Tanete. Pada masa kemerdekaan (tahun 1950), Andi Iskandar Onroe menjadi Raja Tanete terakhir menggantikan pamannya Andi Baso (Raja Tenete ke XXI). Pada masa ini Kerajaan Tanete menjadi Swapraja.
c.    Kerajaan Soppeng Riaja
Dalam wilayah Soppeng Riaja berdiri beberapa Kerajaan kecil, diantaranya Lampoko/Balusu, Ajakkang, Kiru-kiru, dan Siddo, yang bernaung dibawah Kerajaan Ajatappareng yang diawasi oleh Kerajaan Lili Nepo. Pada abad ke XVI Kerajaan Gowa menyerang kerarajaan-kerajaan di Barru termasuk Kerajaan Soppeng Riaja, dengan misi menyebarluaskan agama Islam. Pada abad ke XVII Kerajaan Bone berhasil mengalahkan Kerajaan Gowa, kesempatan ini dimanfaatkan oleh Raja Soppeng untuk membebaskan Kerajaan Balusu, Ajakkang, Kiru-Kiru dan Siddo. Karena geografis dari kerajaan-kerajaan tersebut terletak di wilayah kekuasaan Kerajaan Soppeng bagian Barat sehingga daerah-daerah kerajaan tersebut diberi nama Soppeng Riaja.
d.   Kerajaan Mallusetasi

Sebelum Mallusetasi menjadi sebuah Kerajaan, daerah ini terdiri atas beberapa distrik, diantaranya : Kerajaan Nepo, Palanro, Bojo, Bacukiki dan Soreang. Raja pertama adalah seorang wanita yang bernama Isima’tana dengan gelar Petta Tellu Latte. Pada tahun 1907 Isima’tana meninggal dan digantikan oleh raja wanita juga yang bernama Maa’kum dengan gelar Petta Mallusetasi, setelah meninggal digantikan oleh suaminya yang bernama La Calo. H. Andi Cambolang merupakan pengganti La Calo yang memerintah sampai pada tahun 1957.

1 comment: